Oleh: Aminah Asngad, Vanda Fikoeritrina, Widya Primerika
Abstrak
Selama ini pemanfaatan tanaman turi oleh masyarakat masih terbatas, bagian dari tanaman turi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat hanya bunganya. Padahal biji turi yang berbentuk bulat berwarna kuning kecoklatan mempunyai rasa dan aroma khas jenis kacang-kacangan juga dapat dimanfaatkan karena kaya dengan mineral dan vitamin serta mengandung protein. Biji dari tanaman turi dapat digunakan sebagai bahan baku alternatif dalam pembuatan kecap karena biji tanaman turi tersebut mempunyai komposisi kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan kedelai, terutama kandungan protein biji turi sebesar 36,21% yang setara dengan kandungan protein kedelai sebesar 37,5% Pembuatan kecap dengan menggunakan ekstrak pepaya dan nanas dapat mempercepat waktu pembuatan kecap secara hidrolisis protein karena adanya enzim papain pada pepaya dan enzim bromelin pada nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein kecap biji turi dengan menggunakan ekstrak pepaya dan nanas serta untuk mengetahui organoleptik kecap biji turi dengan menggunakan ekstrak pepaya dan nanas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor tersebut yaitu jenis ekstrak yang digunakan (ekstrak pepaya dan ekstrak nanas) dan penambahan volume ekstrak (80 ml, 100 ml, dan 120 ml) dengan 6 kombinasi perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak pepaya dan nanas berpengaruh pada kadar protein kecap. Hasil kadar protein tertinggi pada perlakuan J1V1 yaitu 12,11%, sedangkan kadar protein terendah pada perlakuan J2V1 yaitu 7,53 %. Kecap dengan perlakuan menggunakan ekstrak nanas, volume 120 ml merupakan kecap yang dapat diterima oleh masyarakat.
Kata Kunci :biji turi; papaya; nanas; kadar protein; organoleptik
References
Arsyani, D.M. 2007. Eksperimen Pembu-atan Kecap Manis dari Biji Turi de-ngan Bahan Ekstrak Nanas. Skripsi: UNNES.
Campbell, Neil A, dkk,. 2002. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Eviyanti, Simanjorang. 2012. “Pengaruh Enzim Papain dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Karakteristik Kimia Kecap Tutut”. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(4): 209-220.
Firdani, Rizka Harum. 2009. Pengaruh Substitusi Biji Turi Pada Biji Kedelai Dalam Pembuatan Tempe Terhadap Kadar Protein Dan Daya Terima. SKIPSI:UNES.
Maulina, Sefti, dkk. 2013.Pengaruh Lama Perebusan dan Beban Berat Pengepres Pada Proses Pembuatan Tahu Susu Dengan Ekstrak Buah Nanas Terhadap Rendemen Dan Aroma. Jurnal Ilmiah Peternakan, Volume 1 (2): 613-618.
Purwoko, Tjahjadi. 2007. “Kandungan Protein Kecap Manis Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Fermentasi Rhizopus oryzae dan R. Oligosporus”. Biodeversitas, 8 (2): 223-227.
Setiawan,Andri. 2006. Manfaat Pepaya. http://blog.andrisetiawan.com/07/15/ manfaat.pepaya.(diakses pada 14 Oktober 2013).
Soraya, M. R. 2008. Kajian Suhu dan pH Hidrolisis Enzimatik dengan Papain Amobil terhadap Kualitas Kecap Cakar Ayam. Skripsi: Fakultas Peternakan,Universitas Brawijaya, Malang.
Taqwdasbriliani, Ertris Bergas, dkk,. 2013. “Pengaruh Kombinasi Enzim Papain dan Enzim Bromelin Terhadap Pemanfaatan Pakan Dan Pertumbuhan Ikan Kerapu Macan (Epinephelus Fuscogutattus)”. Journal of Aquaculture Management and Technology. 2(3): 76-85.
Towaha,Juniati dan Rusli. 2010. “Potensi Biji Turi Untuk Substitusi Kedelai Pada Pembuatan Kecap”. Tanaman Rempah dan Industri. 1(16):63.
INFO LEBIH LENGKAP LIHAT SITUS JURNAL BIOEKSPERIMEN